Perlukah pacaran dalam kehidupan?




Cinta merupakan pengalaman yang sangat menarik yang pernah kita alami dalam hidup ini. Sangat disesali, orang pada umumnya masih bingung akan apakah cinta itu sesungguhnya. Kebingungan mereka semakin bertambah ketika dunia perfileman memperkenalkan arti cinta yang salah dimana penekanan akan cinta selalu dititik beratkan pada perasaan dan cerita romantika.

Dari jaman dulu sampai sekarang hakikat cinta kasih masih menjadi perbincangan yang tidak dibatasi secara jelas dengan makna yang luas pula. Walaupun, sulit juga untuk diungkapkan dan diingkari bahwa cinta adalah salah satu kebutuhan hidup manusia yang cukup fundamental. Begitu fundamentalnya sampai-sampai membawa Khalil Gibran, seorang punjagga terkenal, berpendapat bahwa “Cinta hanyalah sebuah kemisterian”. Cinta sangat erat dalam kehidupan dan tidak bias di pisahkan dalam kehidupan. Tidak pernah selintas pun orang berpikir bahwa cinta itu tidak penting. Mereka haus akan cinta, mereka butuh akan cinta.

Kendati pun demikian, hampir setiap orang tidak pernah berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu. Padahal berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu,  cinta bisa diibaratkan sebagai suatu seni yang sebagaimana bentuk seni lainnya sangat memerlukan pengetahuan dan latihan untuk bisa menggapainya.

Begitupun dengan kasih sering sekali kita terkecoh bahkan sulit untuk membedakan cinta dan kasih itu sendiri. Oleh karena itu, penulis sangat tertarik mengambil judul makalah Manusia dan Cinta Kasih, agar dapat membantu kita semua untuk lepas dari ketidak jelasan Cinta Kasih yang selalu menjadi bahan perenungan, diskusi, cerita yang tidak pernah ada akhirnya.

Pada remaja sekarang ini banyak yang mengapresiasikan cinta dan kasih kedalam bentuk pacaran. Tapi apakah arti pacaran itu sendiri? Dan bagaimana manfaat nya? Kali ini saya akan membahas tentang pacaran.
Pacaran adalah sebuah jalinan asmara yang dijalin antara kedua insan laki laki dengan perempun, pacaran berada dalam tahapan menyocokan diri dengan seseorang yang di cintai, sebelum berada di jenjang pernikahan.

Apakah manfaat pacaran?
Pacaran hanya membedakan status antara jomblo/single dengan taken. Sebenarnya jomblo tidaklah jelek, justru jomblo/single pun lebih baik dibandingkan pacaran. Pacaran hanya menjerumuskan kedalam hal hal yang negatif jika terlalu sering pergi berdua bersamaan. Pacaran hanya menghabiskan pulsa, waktu, bahkan fikiran menjadi terganggu karena terlalu sering memikirkannya. Namun ada pula dampak positifnya yaitu, mungkin saja dapat menambah semangat menjalani kehidupan sehari-hari, dapat berubah menjadi lebih baik, semakin berintrospeksi diri. Tetapi itu semua balik lagi kepada diri masing-masing, bisa atau tidak hidup tanpa mempunyai pacar. Ada orang yang bisa bisa saja hidup tanpa punya pacar, dan ada pula orang yang tidak bisa, kalau tidak punya pacar, ia sangatlah merasa kesepian. Sebenarnya dalam agama tidak dibolehkan yang namanya pacaran. Tetapi manusia saat ini sudah jarang sekali yang mengikuti aturan tersebut, Riset menunjukan sekitar 95% seseorang pasti pernah menjalani suatu hubungan yakni pacaran. Seharusnya ta’aruf lebih baik, untuk mencegah hal-hal yang negatif dalam menjalin sebuah hubungan.

“Cinta tak pernah salah, cinta tak pernah tau kapan dan kepada siapa cinta yang dituju, tetapi cintailah dirimu sendiri sebelum mencintai seseorang yang akan di cinta, karena seseorang yang pantas untuk diri kita adalah cerminan dari diri kita sendiri” –Disa Pratiara


Komentar

Postingan Populer